Tersesat dan Menemukan Dunia Baru
Gue
terlalu buta dan tuli sama hal-hal remeh, membiarkan manusia-manusia hebat
hidup tanpa ‘pengakuan’. Orang-orang akan pergi, orang-orang akan kembali.
Orang-orang akan melupakan, orang-orang akan mengingat. Pada kenyataannya,
setiap manusia akan melakukan apapun yang dia inginkan.
Ketika
lo berjalan sendiri, langkah lo terasa begitu cepat. Gue pribadi merasa lebih
bebas ketika melangkah tanpa harus ditemani. Kenapa lo sangat butuh pegangan?
Karena kalo nggak ada pegangan nanti bisa jatuh, belum lagi lo nggak percaya
diri, lo ketakutan, lo belum munculin
Allah di hidup ini.
Segala
pesimistis itu harus diruntuhkan, tidak memprovokasi diri untuk terus melakukan
perbandingan : “Lo itu bukan dia”. Berjalanlah lebih tegak, sesekali menunduk,
tarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan (Tenangin dulu) . Seharusnya lo makin
paham ‘semakin usia berkurang, semakin gue harus baik-baik sama diri sendiri’,
kalo nggak mau hubungan sama orang lain hancur, perbaikin dulu hubungan sama
diri sendiri. Karena kalo lo ngaca yang muncul bukan orang lain, tapi diri lo,
lo yang sedang menatap penuh kebencian “Kenapa muka gue dekil gini?, kenapa
kulit gue ada bercak-bercak?, kenapa jerawat gue berkembang biak?, kenapa
jari-jari gue nggak lentik, kenapa kulit gue nggak glowing?. Kenapa?, Kenapa lo
memandang rendah diri lo? Karena lo kehilangan rasa bersyukur, akhirnya ngambek
sama Allah.
Bokap
gue selalu ngajarin “Teh, cuman Allah yang sayang sama teteh.” Can you imagine?
My father said like that, so what should I do?. I just say “With Allah, I’m
Okay. But actually I need someone to be my support system, to remind me about
Allah”, tetep aja gue memerlukan manusia, jiwa sosialis mulai memberontak,
kepribadian gue itu melankolis dan ekstrovet, gue memerlukan interaksi yang
lebih dalam sama manusia. Gue pingin segala sesuatu itu perfeksionis dan tidak
mengecewakan.
Six
steps to get closer to Allah :
1.
Duaa
2.
Stay
away from shaitan
3.
Dhikr
4.
Get
to know Allah through his 99 beautiful name
5.
Follow
the sunnah
6.
Stay
connected to Qur’an
Ruang
hati terkecil gue selalu menyapa pelan “Bunga, lo tahu ngga sih? Orang-orang
keren tuh ada banyak di sekitaran lo, nggak usah nyari-nyari jauh, Tuh lihat!”
Gue pingin semua orang bisa kekal kisahnya di blog gue, karena setiap orang
adalah inspirasi, menginspirasi gue dengan caranya masing-masing. Entah
pemulung sekalipun, petugas kebersihan, orang-orang yang nggak bergelar
akademis dll. Mereka punya nilai tersendiri bagi gue.
Terkadang,
gue merasa jauh. Pencapaian mereka sudah banyak, dan gue masih nol. Analoginya
gini : lo itu intervalnya 100 meter sama gue. Gue masih 0, tapi gue yakin
banget angka 100 nggak akan pernah berarti tanpa ada angka nol. Jadi, segala
sesuatu yang diperjuangkan dari titik nol, Inshaallah akan mengalami
peningkatan, hingga sampailah di angka 100, lagi-lagi semua itu butuh proses.
“Tuhan
tidak pernah menciptakan kesia-siaan. Lalu, bagaimana mungkin kita merasa
sia-sia dan harus berputus asa, kehilangan semangat dan gairah hidup” –Ust
Yusuf Mansur
Suatu
hari, seseorang memutuskan untuk meninggalkan keluarga tercintanya di
Indonesia. Seorang ibu melepaskan anak laki-lakinya, membiarkannya tersesat di
Negeri yang penuh dengan kisah itu, seorang ayah yang kian menua merelekan
anaknya untuk beberapa tahun, terpisah oleh jarak. Jarak? Bukan masalah besar
yang harus diperdebatkan. Anak itu sempat terbang di angkasa, berteman dengan
awan walau tak lama, duduk bersama teman seperjuangannya di kursi pesawat. Kedua
orang tuanya menitipkan banyak ‘pesan-pesan penuh cinta, serta bisikan doa yang
diliputi ke-optimisan’.
Naufal |
Pria muda berusia sekitar 16,17,18 tahunan, hayo tebak umurnya berapa?, lahir tepat pada bulan September di Sleman Yogyakarta. Namanya Tubagus Muhammad Naufal, Naufal panggilannya. Dia bilang “Apapun itu, hidup itu bukan nggak adil. Tapi, kitanya aja yang kurang bersyukur.” Penyuka olahraga renang, menggemari dunia fotografi dan travelling. Ayahnya berujar “Kamu harus bisa berenang soalnya itu salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW”. Selain itu juga ada berkuda dan memanah kan?, dunia memang luas, yang membuat Naufal hobi menjelajah adalah “Momen berharga harus selalu diabadikan”.
Naufal in Mount Sinai |
Mari kita lihat sisi kelebihan Naufal, persona yang sangat menyukai waktu, kalau kayak gini sih “Bukan tipe yang suka ngaret ya”, hal-hal yang sangat di nomor satukan sama Naufal itu kebersihan, tanggung jawab, dan ternyata dia tipikal manusia yang perfeksionis. Yha setiap manusia pasti punya kekurangan, Kepribadian Naufal yang Introvet membuat dirinya lari dari keramaian, he doesn’t speak a lot, dia tidak bisa bicara di depan khalayak ramai, hanya beberapa orang terdekat saja yang bisa membuatnya nyaman, pemalu? It could be.
Lalu
bagaimana dengan riwayat pendidikannya . Dia masuk TK Aba Taruna Masi di
Jogjakarta, SMP di pondok pesantren gontor. Ternyata ada yang lebih menegangkan di sini : Liburan akhir semester
kelas 2 SMP, kedua orang tuanya berniat menitipkan Naufal di Negeri yang sempat
dikuasai oleh Fir’aun itu, Mesir. Tahun 2017 menjadi tahun perpisahan, menjemput
ilmu di Negeri para Nabi sambil mengokohkan impian-impian besarnya, apa itu? Ia
ingin membahagikan orang tuanya, memakaikan mahkota kehormatan suatu hari nanti
di surga, Aaamiin.
Setibanya
di Mesir, Naufal lekas mempersiapkan visa, menunggu ujian penentuan kelas
kurang lebih selama 1 tahun, lama juga ya. Namun, tidak semudah itu Naufal
masuk di kelas DK (sekolah khusus bahasa arab) selama satu tahun dan dilanjutkan
dengan ujian masuk SMP dan SMA. Jadi intinya, Naufal belum kuliah di Universitas
Al-Azhar, dia masih sekolah di Mahad Buuts Al-Islamiyah. Perbedaan sekolah di
Mesir itu ngurus apa-apa masih manual, sangat menguji kesabaran.
Naufal with his friends |
Lanjut,
bagaimana dengan karakter asli penduduk Mesir? Di setiap kota tu berbeda-beda,
kalau baik ya baik banget, kalau jahat ya jahat banget, nggak ada yang
setengah-setengah, lwar byasahhh!. Nah, kalo di Kairo sendiri penduduknya lebih
ke “Enggak ramah” Mungkin karena kairo ini ibukotanya terus kehidupannya keras,
jadi harus kebal. Sedangkan, kalau di kota Alexandria penghuni kotanya baik,
suasanya juga adem, iyasih bisa jadi karena wilayahnya deket laut, terus
orang-orang terefleksikan sama keadaannya yang tenang.
Sebuah
niat yang mulia “Naufal ingin menuntut ilmu di Negerinya para ulama dan Para
Nabi”, semoga apa-apa yang didambakan, segera dikabulkan oleh penguasa semesta.
Naufal sekolah di Mesir bukan pakai beasiswa ya, dia masih menggunakan uang
orang tuanya. Pengalaman hidupnya sangat banyak dan sangat menantang. Belum
lagi belajar bahasa arab mesir, bahasa arab amiyyah yang membutuhkan pemahaman
tingkat dewa.
Doa
untuk Naufal : Semoga dimudahkan dalam menjalani segala aktivitasnya di sana
(Mesir), diizinkan oleh Allah menjadi mahasiswa Universitas Al-Azhar. Tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai islami, Seperti yang lo katakan “ Allah cuman
meridhoi agama islam sebagai agama yang di peluk, makannya nggak ada satupun agama
yang diterima selain islam.” Jangan hanya sekadar berkicau saja, buktikan
dengan dakwah, biar lo introvert, lo adalah bibit unggul yang udah Allah
siapkan. Even though you cannot say much, you can still write, helping Islam to
revive. Don’t just because you’re introvert. You limit the space to improve
yourself and you can’t express all those thoughts. Good luck!
Dari Naufal gue belajar banyak hal, terutama untuk menjadi sabar. Anak-anak muda yang tinggal jauh dari orang tuanya, yang merantau untuk menuntut ilmu pasti merasakan banyaknya cobaan, ujian yang datang bertubi-tubi terus menghampiri. Naufal menjadikan itu semua sebagai pembelajaran. Memang, Islam itu sangat membutuhkan pemuda-pemudi yang tidak hanya terlihat kuat di luar saja, namun keadaan dalam dirinya mesti diisi dengan nutrisi positif, alhasil terjadilah keseimbangan antara luar dan dalam , Islam menginginkan generasi yang punya strong foundation. Pondasi yang kuat menjadikan bangunan tidak mudah dirobohkan. Semoga kita yang tersesat, segera menemukan dunia baru yang dapat memberikan petunjuk untuk terus meraih kebenaran.
Dari Naufal gue belajar banyak hal, terutama untuk menjadi sabar. Anak-anak muda yang tinggal jauh dari orang tuanya, yang merantau untuk menuntut ilmu pasti merasakan banyaknya cobaan, ujian yang datang bertubi-tubi terus menghampiri. Naufal menjadikan itu semua sebagai pembelajaran. Memang, Islam itu sangat membutuhkan pemuda-pemudi yang tidak hanya terlihat kuat di luar saja, namun keadaan dalam dirinya mesti diisi dengan nutrisi positif, alhasil terjadilah keseimbangan antara luar dan dalam , Islam menginginkan generasi yang punya strong foundation. Pondasi yang kuat menjadikan bangunan tidak mudah dirobohkan. Semoga kita yang tersesat, segera menemukan dunia baru yang dapat memberikan petunjuk untuk terus meraih kebenaran.
Follow Instagram @mnaufal_hs |
Bungaaa, keren bgt 😊
ReplyDeletePengunjung setia blogku. Thank you
DeleteHamasah bung, proud of you ❤️❤️
ReplyDeleteThank you so much honey
DeleteKak flower pround of you keren bgttt♡︎
ReplyDeleteThanks ya❤
DeleteMasyaAllah , selalu suka sama tulisan-tulisan kak bunga
ReplyDeleteTerima kasih banyak❤
DeleteAa makasi kak bunga
ReplyDeleteAaaa sama sama❤
DeleteDari intro nya tertampar bgt aku bung:') sukakkk bgtt, Inspirasikuu❤️
ReplyDeleteKiyaaaa makasi yha❤
DeleteProlognya saja sudah menampar sekali. Semangat terus Bungaa😍😍
ReplyDeleteMakasi banyak meiyyy
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBagusssss bunga. InsyaAllah gak ada kurangnya. Bermanfaat buat ngebersihin mindset yg ambyar😁
ReplyDeleteTerima kasih banyak mbakkk
DeleteMasyaAllah bnyak yg bisa di ambil peljarannya dr naufl😇
ReplyDeleteBtw,Cara penyampaianya bagus bgt bunga.
semangat terus ❤❤❤
Terimaaa kasihhh asia😍
DeleteBagus banget, walaupun baru pertama kali aku baca, suka bngt sm isi dn kata2 nya..
ReplyDeleteHello sayyyyy
Delete10/10 nih, bagus banget kak!!
ReplyDeleteWih naomi, thanks ya
DeleteHi bunga! Mau meninggalkan jejak boleh ya😁.
ReplyDeleteBlognya inspiratif sekali bunga, keren. Topiknya juga menarik banget, apalagi untuk tokoh seorang Naufal yang sangat menginspirasi kaum muda banget, salut. Enak juga baca tulisannya, ngalir aja gitu hehehe. Mau kasih saran dikit nih bunga, semoga bermanfaat ya☺️. Itukan pada bagian judul "Tersesat dan Menemukan Dunia Baru", terus sebagai contohnya memilih Naufal sebagai model dan panutan anak muda yang memang luarbiasa banget kalo menurut aku. Nah, saran aku mungkin bisa menceritakan seorang Naufal lebih umum nih bunga, jadi bisa lebih menekankan mengenai seperti apa sih konsep "Tersesat dan Menemukan Dunia Baru" bagi kita yang membaca. Soalnya, terlalu hampir jadi biografi seorang Naufal hehehe. Jadi kalau bisa lebih fokus sama judulnya, lebih dieksplore lagi gitu, dan Naufal sebagai salah satu contohnya yang menginspirasi. Jadi kita sebagai pembaca mungkin bisa mengetahui harus bagaimana jika suatu saat mungkin khilaf dan tersesat, mengingat kembali tujuan kita sebagaimana yang dicontohkan Naufal, dan menyeimbangkan jalan pikiran antara dunia dan kecintaan terhadap agama kita. Semoga bermanfaat ya bunga. Tetep semangat dan jangan berhenti menulis kisah-kisah inspiratif lainnya🥰
InshaAllah akan terus diperbaiki, sarannya sangat membantu. Syukron katsir ya ...
DeleteWah thank you
ReplyDeleteMasyaallah😊, bagus bangett kak sukses terus dengan karyanya💖
ReplyDeleteWah, alhamdulillah. Thanks yaaa😍
DeleteSetelah baca blog ini,,, banyak banget pelajaran dan motivasi yang bisa diambil,,, semangat berkarya terus bunga😊😊
ReplyDelete