Dream Comes True It Does Exist

Setelah menelusuri keributan-keributan di sosmed, gue menyadari akan pentingnya mengolah informasi. Betapa banyaknya manusia-manusia yang hidup di planet maya ini, manusia-manusia yang haus akan pengakuan, manusia-manusia yang lapar akan pujian. Gue ambil contoh IG. Instagram adalah tempat di mana foto-foto diekspos, tidak semua manusia mengerti apa pesan yang ingin disampaikan dalam foto itu, see? Ketika ada suatu foto ‘tentang seseorang yang sedang berkuliah di Oxford’ atau ‘seseorang yang sedang liburan bersama keluarganya’ atau ‘sebuah karya sastra seperti puisi, quotes dan cerbung’, sebagian orang ada yang mengapresiasi, sebagian lagi malah ikut menggunjing foto tersebut.

Warganet semakin resah, gelisah tak keruan. Konflik satu yang belum terselesaikan, dengan mudahnya dilupakan, tiba-tiba masalah baru muncul ke permukaan dan membuat netizen geram. Sekarang, sosial media sudah menjadi ‘ajang curhat yang paling laris’, akun-akun palsu bertebaran, mereka adalah akun-akun yang tidak berani menunjukan diri. Semuanya harus serba disaring, dengan penyaringan yang paling sempurna. Gue sendiri tipikal manusia yang mudah terkontaminasi. Jadi, segala sesuatunya harus selalu diseleksi dan harus mengikuti kata hati, cuy belajarlah untuk selalu hati-hati!.

Gue barusan ngeliat postingan dari akun @mindset.therapy, begini bunyinya “Delete, unfollow, unfreind, block, erase and disconnect from anyone and anything that robs you of your peace, love and happiness. Not just on social media, but in real life too. You don’t need to be around people who don’t see and appreciate your value.”

Oke, gue suka banget ngeblok orang-orang yang meracuni keoptimisan gue, entah di Whatsapp, Instagram, and Facebook. Gue nggak maen twitter, males aja isinya membosankan. Banyak juga kok hal-hal yang viral di twitter dibagiin di Instagram. Dalam kehidupan nyata, gue menerapkan sistem ‘Blokir-blokiran’, ih tega banget si ya gue, I don’t think so. Gue nggak takut kehilangan apapun, termasuk pertemanan. Ketika seseorang itu masuk ke dalam ‘Toxic people’ yang memang hobinya memberikan ‘Toxic positivity’. I will leave them, I swear.

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallahu ‘alahi’ wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman, beliau bersabda :

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.’’(HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).

Sebelum gue mengenal kalimat ini ‘Create your own pathway’, gue seringkali merasa hidup tanpa tujuan, tanpa arah. Bulan Juli ini, Tuhan bersama skenarionya yang tak terduga mempertemukan gue dengan sesorang pria yang diliputi keistimewaan, seorang lelaki muda berperawakan menawan, dilihat dari sisi manapun keindahan akan selalu melekat pada dirinya.


Vito di Amerika
Vito and the US Capitol

Dia yang berambisi hebat, Dia yang penuh dengan tekad dan semangat, Dia yang bercerita sambil menampakkan senyuman ala bulan sabit, Dia yang berawawasan luas, Dia yang pandai memotivasi, Dia yang selalu menjadi inspirasi, Dia ada di bumi.

Pria itu duduk di sebuah sofa berwarna abu-abu, mencoba memahami deretan paragraph yang menggoda keadaan pikirannya, sebuah kacamata, buku yang lumanyan tebal dan stabilo, lelaki itu sangat menyukai aktivitas membaca. Pancaran teduhnya menghipnotis siapapun yang melewati kursi itu. Saat obrolan di mulai, dia memperlihatkan tampang serius, tak lama dari itu dia tertawa lepas lalu menutupi bagian wajahnya dengan kedua telapak tangan, kedua iris matanya berwarna kecokelatan terlihat seperti selaput pelangi yang menyejukkan. Dia membagikan kisah inspiratifnya dengan pembawaan yang bersahaja, dia tidak menuntut apapun dari si pendengar, dia tidak memuridkan si pendengar, dia tidak mendominasi waktu dan topik pembicaraan.

Menemukan ketenangan saat melakukan perbincangan adalah target yang paling utama, saat si pembicara mengetahui secara mendalam ‘konten apa yang ingin dijelaskan’, dengan otomatis si pendengarpun akan tertarik untuk mendengarkan, akan tertarik untuk merespon, dan akan tergiring untuk melakukan sesi QnA, obrolan yang terkoneksi antara kedua belah pihak kadang kala akan menghasilkan sebuah ide, gagasan baru, dan sebuah solusi.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Bokap gue, “Mulailah mencari relasi sejak dini, tekuni hobi, karena kesuksesan itu perpaduan antara kerja keras dan koneksi.”Mencari-cari manusia yang berpotensi, menjalin hubungan persaudaraan yang baik, dan tak lupa untuk terus menaikkan nilai dalam diri, the more you are worth, the more you are needed, the more valuable you are, the more you are respected, the more you reach the highest peak. Berusahalah untuk sadar secepat mungkin, karena kehidupan adalah kompetisi dan semua orang ingin mencapai apa-apa yang sedang diimpi.


Finding Vito

Pria kecil itu telah berevolusi menjadi figur idaman, dia kerap diperbincangkan oleh kaum remaja yang rakus akan masa depan cemerlang. Let me introduce him to you all, Ahmad Audli Natakusuma, panggil saja dia Vito.

Vito, seorang Mahasiswa tingkat akhir, berkuliah di Institut Teknologi Sumatera jurusan Perencanaan Wilayah Kota alias PWK. Separuh dari manusia yang tinggal di Lampung pasti sudah mengenalnya, prestasinya begitu membukit, atau bahkan melebihi ketinggian gunung everest, tepuk tangan dulu dong!. Ya, lahir dari keluarga berada membuat dirinya mendapatkan segudang privilege, namun sebagai manusia biasa, hidupnya tak lepas dari ‘perjuangan dan pengorbanan’. Vito adalah pribadi yang ambisius, dia membenci ocehan receh yang tak berfaedah, dia hanya ingin berkumpul dengan orang-orang yang berprestise, tahu kan maksdunya? Perjumpaan kita dengan seseorang harus saling memberikan ‘feedback’, saling memberikan keuntungan.

Barangkali, orang-orang sibuk itu sangat memedulikan waktu ya, memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, sama seperti Vito yang tak ingin menghilangkan waktunya walau sedetik saja. Kesibukan Vito akhir-akhir ini diisi dengan kegiatan mengajar, dia menjadi tutor di sebuah lembaga les ternama yaitu ‘just speak’, dia juga menjadi coach bidang ‘speech’ di Universitas Bandar Lampung, selain itu dia sedang fokus melakukan ‘running project’ XL Future leader scholarship, mengajar privat bahasa inggris untuk anak SMP & SMA dan menekuni profesi bisnis analisis di sebuah startup lokal.



Tak ingin hidup biasa saja, Vito memutuskan untuk mendirikan sebuah komunitas yang berfokus di dunia ‘Pendidikan & Sosial’. Namanya, Komunitas Telur Indonesia. Vito telah mendedikasikan waktu, pikiran dan tenaganya untuk hal-hal yang berbau positif, jiwa mudanya begitu berapi-api, terus menyala dan sukar dipadamkan. Pada tahap permulaaan, Komunitas yang di bentuknya mengalami beberapa gencatan ‘dana keuangan’, tetapi karena seribu akalnya yang bekerja dengan baik, hal itupun dapat diatasi dengan cepat. Ketika masalah datang menyerbu, jangan terlalu buru-buru mencari tempat mengadu, cobalah untuk bicara dengan diri sendiri lalu pikirkanlah sebuah jalan keluarnya, setelah itu silakan beraksi. Ada dua program yang diprioritaskan oleh Komunitas Telur Indonesia : yang pertama ‘fun learning dan yang kedua ‘open discussion’.

Apa yang membedakan komunitas telur Indonesia dengan komunitas yang lainnya?, jawabannya mudah sekali. Gue sadar akan hal ini, ketika gue ingin menjadi relawan dan ada banyak banget persyaratan yang harus dipenuhi, persyaratannya itu lumayan ribet, finally gue males ikutan. Tapi, Komunitas telur Indonesia memang lahir dengan keunikan tersendiri, komunitas yang mengedepankan nilai-nilai ‘kesederhanaan’, siapapun kalian, apapun pekerjaan kalian, jangan ragu-ragu untuk bergabung jadi tim relawan di komunitas telur Indonesia ya.

Tujuan dibentuknya komunitas telur Indonesia adalah untuk menjadi sahabat informative dan sahabat inspirative bagi komunitas yang lain. Sudah seharusnya sesama komunitas bisa saling berkolaborasi untuk menghasilkan ‘sesuatu’ yang berguna untuk kemajuan suatu daerah, suatu bangsa dan suatu Negara.


Komunitas Telur Indonesia

Vito said‘Create your own momentum’, selagi melakukan sesi wawancara, gue melihat ada dorongan yang solid dalam diri seorang Vito, setiap kata yang meluncur dari mulutnya, memaksa gue untuk tunduk dan patuh, daya pikir gue semakin teruji, gue selalu‘mengiyakan’ setiap satu kata yang dilontarkan olehnya. Seluruh kata yang membentuk kalimat, terdengar harmoni di telinga gue, intonasi Vito saat berbicarapun sangat membius suasana hati gue yang mulanya acak kadul. Gue duduk tepat di depan dia, gue menyaksikan gerak-geriknya, gue suka pendapatnya yang tidak monoton. Dia benar-benar persona yang diciptakan dengan tiga percampuran elemen terlangka ‘Kesopanan, Kecerdasan dan Kebijaksanaan’, alhasil terwujudlah seorang Vito, Vito yang masih bertarung dengan teka-teki masa depannya.

Impian yang menyeruak ke dalam batinnya, alam bawah sadarnya telah mencetak sosok Vito yang ‘berkualitas’. Ini masih pendahuluan, masih ada keinginan-keinginan yang harus direalisasikan. Dalam lima tahun ke depan : Vito ingin bekerja di sebuah ‘perusahaan multinasional’, kemudian bekerja di konsultan kebijakan publik. opsi ketiga dia akan menyelami keahliannya untuk menjadi seorang urban designer.

Ada wejangan hangat nih dari Vito, untuk kalian-kalian yang sering merasa insekyur :

Secara fisik, penampilan itu terbagi menjadi dua : Statis dan dinamis. Kalau struktur wajah, tinggi badan, itu kan memang aslinya begitu, mungkin bisa aja dirubah dengan operasi plastik, ituppun kalau punya duit. Tapi kalau yang dinamis, buat anak-anak cowok kita bisa memodifikasi bagian rambut, memperbaiki penampilan seperti baju, sepatu dll dan yang perempuan kan bisa pakai make-up, kalau ada jerawat beli aja skincare yang sesuai sama isi dompet, nggak usah muluk-muluk.

Secara prestasi, teruslah iri pada hal-hal yang positif, yang berguna, yang sehat. Kita harus punya ambisi, you have to say ‘I’m going to be like that’. Jadi ada tiga tipe anak di muka bumi ini :

1.      Anak-anak yang hanya terus berharap, banyak mauanya tapi minim aksi. Jangan banyak alasan, kalian semua harus belajar-belajar-belajar.

2.      Anak-anak yang mencoba untuk ambis, tapi gagal terus, it’s okay. kalian lagi ngabisin jatah gagal doang kok.

3.      Untuk anak-anak yang udah dapet segala-galanya, merasa puas, kalian sudah berada di langit, ilmu yang sudah kalian dapatkan, harus ditebar sesegara mungkin, kalian sudah mendapatkan value-nya, tinggal kalian mewariskan kepada mereka yang mengingingkan hal itu.

Note : “Jangan ngaku ambis kalo lo nggak ngerti bacaan di atas”-Vito, Juli 2020.

Karena prestasi Vito ini sangat membludak, gue nggak bisa nge-share semua. One day, gue bakal buat part dua, nantikan terus ya…

A prayer for Vito : I really hope everything you say isn't nonsense. Hopefully what you have planned can be realized, with God's help what is impossible? Hopefully, we can meet again in the future, I feel ashamed when I talked to you. I am sure, I can realize all my dreams, and can tell my struggle that is very exciting to you. Semoga yang telah lo bicarakan kemarin, bisa terlaksana dan Allah mengizinkan lo untuk duduk di kursi 'eksekutif under 30'. Jangan memancing gue untuk menertawakan kegagalan lo bruh! perihal masa depan tuh nggak seharusnya jadi bahan candaan. Good luck with that!.

 

Follow IG @vitotivoo


Comments

  1. Delete, unfollow, unfreind, block, erase and disconnect from anyone and anything that robs you of your peace, love and happiness.

    NOTED!
    i already did that and this is so much worth it to do ๐Ÿ‘Œ๐Ÿป

    ReplyDelete
  2. masyaallah ni kak, sukses teruss kak๐Ÿ’–

    ReplyDelete
  3. Bener bgt sii, kalo bisa kita yang ngewarnain temen2 bukan kita yang diwarnain. Pernh denger atau baca kata² kekgt hehe. Semangatt bungaa untuk tulisan2 berikutnya๐Ÿ’•๐Ÿ’•

    ReplyDelete
  4. Finally! Seneng bacanya๐Ÿ˜ sukses bungaaa..

    ReplyDelete
  5. Terima kasih telah memotivasi, sukses terus kak ❤

    ReplyDelete
  6. Oke ini emg cerita hidup yg inspiratif bgt sih. And aku suka bgt sama cara penyampaian Si Penulis untuk menggambarkan this amazing life story. Good job, I pround of you my sis.

    ReplyDelete
  7. Cara menjadi anggota PBB dong kak

    ReplyDelete
  8. Yap apapun value yang udah kita dapat memang kudu diwariskan, semoga tulisan mu selalu bisa menjadi perantara kebaikan ๐Ÿ‘

    ReplyDelete
  9. Semoga semakin inspiratif dan produktif

    ReplyDelete
  10. Amazing, terus smgt dn mmbuat bnyk org trinspirasi ๐Ÿ‘๐Ÿป๐Ÿ‘๐Ÿป

    ReplyDelete
  11. Sukses terus kak bungaa dan tetap semangat๐Ÿงก

    ReplyDelete
  12. Selalu sukaaa sama penyampaian nya๐Ÿ˜

    ReplyDelete
  13. Wah kerenn
    Sukses terus ya ❤️❤️

    ReplyDelete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  15. Selalu jadi motivasi banyak orang dan menginspirasi banyak orang. Semangat♥️

    ReplyDelete
  16. Sukses flower aku, bagus bgt deh ceritanya, keep inspiring the others and don't forget to keep inspiring yourself❤

    ReplyDelete
  17. so deeply motivasi nya, one day wish i can to that. gomawo you both !!!

    ReplyDelete
  18. Pas lagi asik-asiknya baca, eh udah habis? Ga kerasa hiks. Di tunggu part 2 nya bunga hihihi. Sukses terus๐Ÿ˜˜

    ReplyDelete
  19. Keep spirit yah ka yunas, bagus bangett sangat memotivasi.

    ReplyDelete
  20. Lanjutkan bungaa.. Semangaatt!!

    ReplyDelete
  21. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  22. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  23. Finally! amazing paraahh!!
    MasyaAllah sangat menginspirasi aku bgtt. ditunggu part selanjutnyaa, proud of you ungekuuu๐Ÿ’›๐Ÿ’›๐Ÿ’›

    ReplyDelete
  24. Woahh๐Ÿ˜๐Ÿ˜ terimakasih kak atas motivasinya❤️

    ReplyDelete
  25. Keren banget kak, sangat menginspirasi, semangat dan sukses terus ✨

    ReplyDelete
  26. Good job, Bunga. You're the best.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts