Masih Mencari Jati Diri & Masih Mencari Prestasi

Kehidupan remaja tidak lepas dari cinta dan cita-cita, menyukai seseorang lalu dengan cepat melupakan, menyukai seseorang lalu memendam perasaan. Apakah gue harus selalu membutuhkan support system? Tidak, karena support system terbaik itu adalah gue sendiri, penyemangat yang bisa membuat bahagia ya cuman gue.

Dengan mudahnya manusia meninggalkan manusia yang lain, dengan gampanya manusia menjadi parasit ke kehidupan manusia lain, manusia selalu bisa mencari celah untuk mencela, manusia adalah makhluk yang pandai memanipulasi, dan manusia itu adalah kerahasian yang sampai kapanpun akan selalu dipertanyakan?.

Perempuan, satu kata tapi penuh makna. Ketika gue melihat fenomena yang mengenaskan di dunia ini, terutama tentang ‘seorang wanita’ di mana perempuan menjadi kaum yang sering disudutkan, dianggap lemah tak berdaya, sangat mudah dikontrol, perempuan juga seringkali menjadi bahan cibiran atas kotornya ‘pikiran seorang pria’(melampiaskan nafsu secara verbal atau mungkin ada sesuatu yang sedang dibayangkan), menjadi bahan candaan yang sangat gurih, mudah dihina karena katanya lebih mengandalkan ‘rasa’ daripada ‘rasio’.

Setiap kali gue melihat berita, nggak jarang para perempuan menjadi korban pelecehan seksual. Para pria melakukan pembenaran dengan mengatakan ‘Itu sih salah si cewek, ngapain dia pake baju seksi.”. Pemerkosan di mana-mana, jadi apakah dengan meniduri si perempuan lalu membunuhnya sampai mati itu dapat menyelsaikan masalah?, ternyata karena perihal nafsu nih seseorang bisa bertransformasi menjadi serigala, atau bahkan lebih ganas dari seekor serigala.

Ada satu ungkapan dari Thomas Hobbes dalam bukunya De Cive mengatakan “To speak impartially, both saying are very true. That man to man is a kind of God;and that man to man is errant wolf”, artinya kedua istilah tersebut mengandung kebenarannya (antara Homo Homini Lupus dan Homo Homini Socious) bahwa sesama manusia semacam Tuhan dan bahwa antar sesama manusia terdapat serigala.

“Senantiasa berusaha, gagal boleh saja tapi menyerah itu jangan!.”-Khoirun Nisa.

Seorang perempuan muda yang mudah mengakrabkan diri dengan lingkungan, Ia seringkali tersenyum lebar lalu tertawa hingga membuat yang lain ikutan tertawa juga, karakternya yang lucu dan menghibur membuat gue nyaman ketika berbincang dengannya. Gue itu orangnya serius tapi ketika melihat sesuatu yang lucu, automatically gue akan tertawa, entah itu lucunya gimana, lucu yang mengedukasi atau lucu yang unfaedah, I will laugh.

Gadis bernama Khoirun Nisa ini lahir di Gunung Timbul, 8 Mei 2000. Hobinya travelling, ya memang jalan-jalan tuh bisa banget nge-refresh otak, dan bisa menghilangkan rasa frustasi. Yuk kita lihat Riwayat Pendidikan Nisa :

1.      TK Darma Wanita

2.      SDN 2 Daya Sakti

3.      SMP 2 Daya Sakti

4.      SMA 2 Tulang Bawang Udik

5.      Universitas Negeri Lampung, jurusan pendidikan bahasa inggris.

Saat menulis sebuah cerita, gue sering kesulitan di bagian “Merasakan apa yang dia rasakan”. Seolah-olah gue sedang berada di masa lalunya, gue sedang melihat setiap momen yang terjadi di hidupnya. Gue selalu menekankan kalau tiap manusia itu dianugerahi kelebihan dan kekurangan, selalu inget ya bahwa manusia itu ‘punya sisi lemah’ dan ‘punya sisi kuat’. Nah, gue mau kalian tahu, kalo gadis yang lagi gue certain ini lumayan suka ‘banyak ngomong’, tapi Nisa sendiri tuh menjujurkan diri dengan mengatakan ‘Gue suka ngomong, tapi kalo disuruh ngomong di depan umum, public speakingnya masih kurang banget’.

Dari yang gue lihat, Nisa itu orangnya gampang bergaul, dia juga enggak terlalu ngurusin orang-orang yang benci ataupun orang-orang yang nggak suka sama dia. Make it simple, jangan diambil pusing.

“Gue itu apa adanya, inilah gue. Jujur ajasih, kalo gue udah benci sama seseorang, orang itu bakal gue maafin.”, budaya yang kerap digaungkan di Indonesia ‘Tuhan aja Maha Memaafkan, masa manusia mau sejahat itu sih.”Allah tuh nyiptain manusia jauh dari kata sempurna man.

Gue menemukan funny things di sini.

“Kalo ada orang yang benci sama gue, gue biarin aja, malah sering gue panas-panasin, santuylah ntar juga berenti sendiri.”-Nisa.


Khoirun Nisa

Semua manusia sangat menyayangi orang tuanya. Tapi ‘your bestfriend’ nggak akan bisa masuk kategori sistem pendukung yang paling krusial, Exactly No. Sebagian dari teman-teman kita mungkin aja ‘punya topeng’ tersendiri. Si teman ini bisa berubah kapan aja, berubah menjadi malaikat atau setan, yang pasti seiring berjalannya waktu ‘teman makan teman itu benar adanya’.

Gimana si pendapat Nisa mengenai orang-orang yang merendahkannya, dia bilang seperti ini “Kalau ada yang ngeremehin gue, yaudah nggak papa emang sekarang gue kayak gini tapi gue bakal buktiin ke orang itu kalo gue ini bisa. Gue orangnya nggak suka dendaman, gue selalu doain orang itu, semoga dia cepat sadar dan cepat meraih kesuksesan juga.”

Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain” HR. Muslim.

Apasih impian terbesar dari seorang Nisa : “Gue pingin balas budi sama orang tua, gue mau sukses dan ngebahagiain mereka, kalo gue udah siap dan gue punya semua, InshaAllah gue akan merawat mereka. Orang tua nggak minta apa-apa ke anaknya, mereka Cuma pingin anaknya selalu berbakti.”




Yang gue suka dari Nisa itu sikapnya yang blak-blakan, Nisa juga sangat mensyukuri lingkar pertemanannya yang amat baik, sederhananya ‘bebas tapi punya batas’. Dari narasumber yang lain, gue nggak mempertanyakan hubungan percintaan, tapi kali ini Nisa bakal ngasih tahu pengalaman yang buat dia sedih. Oh ya kawan-kawan semua, mohon dijadikan pelajaran ya, ambil hikmahnya, perhatiin nih = “Dulu, gue pernah kenal cowok, kita cuman ngandelin ‘Chattan doang’tanpa pernah telponan atau ketemuan, dan itu bertahan selama satu tahun. Gue merasa dia baik banget, begonia lagi gue merasa nyaman aja gitu sama dia tanpa gue lihat dia itu siapa sih sebenernya? Setelah tahu dia lama, gue baru sadar gue nggak kenal sama dia, dia orang asing.”

Apa pelajaran yang mesti dipetik?, kalau lo ingin menjalin hubungan dengan seseorang ‘Carilah orang yang udah lo kenal’. Jadi perempuan itu jangan bodoh, jangan berada di bawah kontrol laki-laki, sebagai cewek kita harus mengendalikan diri sendiri.

Nisa menyadari jika dirinya belum banyak menyumbangkan prestasi, sejujurnya gue sangat suka dengan orang yang tidak jaim, mengatakan sesuatu dengan sebenarnya, membuat gue semakin respek sama dia, Nisa bilang “Belum ada yang bisa gue banggain, gue masih bingung skill gue itu apa?, gue masih dalam tahap pencarian, tapi gue yakin sesuatu yang terus dicari akan berakhir pada pertemuan.”


Nisa and her family

Doa untuk Nisa, ini doa datangnya dari hati gue lho! : Hai Nisa, semoga secepatnya lo bisa menemukan di mana letak passion lo yang sebenernya, menurut pandangan gue lo itu perempuan hebat, lo itu tahu banget di mana titik untuk memulai sebuah perjuangan. Suatu saat nanti, gue pingin kita kerjasama di bidang fashion, karena gue percaya kecantikan lo itu tidak hanya sekadar di bibir saja, tapi hati lo dipenuhi mawar-mawar harum yang bisa ngasih efek kenyamanan bagi kita semua. we all have different times to feel the essence of success, we also have different definitions of success. I wish you all the best!

The more you fill your head the more you will be reluctant to bring down others. There are so many of your considerations before saying something. Only empty heads like to look down on others. Because there is no choice of thoughts in his head. There are no other contents. - Boy Candra


Follow Instagram @khoirun_nisha

 

 


Comments

  1. keren tulisannya. sehat² ya buat yang nulis sama yang ditulis

    ReplyDelete
  2. "support system itu adalah diri gua sendiri" bener bgt si ini. Terus berkarya yaa

    ReplyDelete
  3. Uyyy Nissa, thank you ya kata kata motivasi nya .. buat author makasih udh selalu jadi inspirasi ku😊👍 keren keren

    ReplyDelete
  4. Mengenai "Impian Terbesar" saudari Nisa, I Agree With Her.

    ReplyDelete
  5. I like this 👍 segala sesuatu yang selalu dicari pasti akan berakhir dengan pertemuan 👍👍

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts