Posts

Perasaan Manusia Itu Sensitif

“Karena Rasulullah adalah manusia yang begitu utuh, kebaikannya meliputi langit dan bumi” Saat memahami perasaan manusia adalah masalah, hidup yang menuntut Kita untuk bisa peka terhadap sesama. Dan aturan terbaiknya memang seperti itu, tidak menyakiti dan berusaha membuatnya bahagia. Gue sendiripun begitu, ingin dibahagiakan, ingin dihargai, ingin dihormati dan semua ingin-ingin yang menumpuk itu akan menjadi sebuah keharusan. Dasar Manusia! Hidup itu juga tentang timbal balik, normalnya kalau ada yang butuh bantuan, sebaiknya dibantu. Tapi situasi dan kondisi bisa menjadi penghalang, kemudian karena ada suatu hal yang tak bisa ditinggalkan, suatu hal yang lebih penting, kita terpaksa menolak permintaan tolong itu. Ternyata menjadi manusia itu susah, Lo banyak yang suka, Lo banyak yang benci, dan sampai sekarang Lo masih hidup. Semua manusia indah dalam kelebihannya masing-masing dan bersinar karena kerja keras mereka, nama mereka harum dan sering menjadi buah bibir sebab ke...

Kamu di Pinggiran Kota

Image
“Karena kekuatanmu, adalah penyangga yang paling fundamental” Sosok Ibu yang tangguh Sesampainya di rumah, gue bercerita sama Mama dan Nenek. Setelah pulang dari suatu tempat, bersama Kak Gio mengendarai sepeda motor miliknya, malam itu begitu dingin, hujan deras lalu berhenti, muncul lagi gerimis, namun saat itupula berkah turun dari langit, memberitahukan kepada penduduk bumi, bahwa hanya melalui hujanlah Langit bisa menyampaikan pesannya pada Bumi. Melewati rumah-rumah, pusat perbelanjaan, toko klontongan, pedagang kaki lima, dan semua jenis profesi yang disibukan dengan rutinitasnya yang belum selsai. Kesenjangan ekonomi membuat gue sadar, akan pentingnya menghargai dan mendo’akan. Mata gue ini jelalatan, mencari-cari sebuah pemandangan yang memang pantas untuk dilihat, yang mampu menerobos pintu hati hingga membiarkan bulir-bulir air mata turun melewati pipi. Melihat ke bawah itu penting banget, di pinggiran jalan gue lihat anak kecil perempuan bersama sang ibu yang...

A Hot Satire On Sosmed

“If you can help people, help him/her! If you cannot just refuse it” Zaman sekarang, social media udah nggak ada batasanya lagi, semua orang bebas menyindir, bebas menentukan kebahagiaan mereka lewat penyudutan posisi seseorang, menilai yang hanya sebatas tahu sikon korban dari satu sisi aja. Oke, gue kasih tahu. Kalian nggak usah berbuat baik lagi sama orang, nggak usah pedulin orang, nggak usah temenan sama dia, nggak usah deket-deket dia. Kalau begitu, gue adalah manusia bodoh. Kalau ada seseorang yang minta tolong sama kita, dan dia adalah orang yang mesti kita hormatin, What will you do?. Pasti ada rasa ingin membantunya bukan?, yha itu jelas. Gue nggak pengin lagi menaruh simpati sama orang lain, kalau gue sebejat itu, gue sedang melakukan tindakan anarkis yang nggak ada untungnya.  Toh, katanya hidup ini tentang tolong-menolong. Too often asking someone for help without knowing how her/his condition is just coercive, right? . Gue lagi bicara kepada diri send...

Menolak UNPAD, Memilih STMKG ?

Image
Find Me! “Kegagalan adalah pelajaran yang sangat berharga, kenapa seperti itu?. Karena Saya mengalaminya?. Bagiamana dengan Kamu?” -Muhammad Fatnan Hikami, STMKG 2018 Malam minggu ini, gue mau berbalik ke masa lalu. Menggunakan mesin waktu yang tak terlihat. Yaitu kenangan. Masa Sekolah dasar, mengenal seseorang yang sering sekali tersenyum, pipinya yang sedikit mirip ikan kembung , membuat gue ingin menuliskan kisahnya disini, diblog ini. Dulu banget, yang gue lihat dari dirinya itu simpel. Laki-laki yang suka maen bola, pendiem, cakep, ramah pada tempatnya dan menghargai wanita. Kalau di pikir-pikir, gue baru sadar. Dia adalah satu-satunya laki-laki yang teramat peduli terhadap lingkungan sekitar. Hampir 5 tahun sekelas sama dia, gue tidak menemukan kecacatan yang begitu parah pada sifat dan sikapnya. Masa-masa Sekolah Dasar berlalu dengan cepat, gue ketemu lagi sama Dia. Kita satu sekolah lagi, dan sayangnya gue sama dia nggak sekelas. Gue mengakui kalau dia memang san...

Became a pearl at Sriwijaya University

Image
Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional “Ketika Kita mengenyam pendidikan niatkan semua itu ibadah, Jadi saat Kita menjalankannya. Hasil yang Kita dapatkan, Inshaallah memuaskan” -Azkiyah, Mahasiswi Unversitas Sriwijaya’ 2017. Setelah lama nggak berkomunikasi dengan perempuan yang satu ini, gue malah dimabuk rindu sama doi. Namanya Azkiyah, Kakak kelas gue waktu pas Mts dulu. Salah satu perempuan berkelas yang kemampuannya diakui oleh masyarakat seantero sekolah. Jadinya flashback nih, ke inget zaman-zaman carut marut gue dulu, Kak Azki ini yang membuat gue bangkit dari segala keterpurukan. Dulu, doi itu paling pinter se-sekolah, dia juga juara umum. Dan yang paling gue suka dari dia, mukanya itu nggak ngebosenin dan ada gingsul, cocok dah pokoknya!. Gue dapat kabar kalau Kak Azki ngelanjutin ke MAN 1 Bandar Lampung, gue juga mau lah kesana, ngikutin dia. Pas udah satu sekolah nih, jarang banget ketemu dia. Gue cari-cari Ig nya, mana nih?, kayaknya akun ig dia sepi tak berpenghu...

Terbang Menuju U.S.

Image
Selfie Kuy! “Dunia seperti buku dan Negara adalah halamannya, dunia itu sumber ilmu, semakin banyak kita keluar negeri, semakin banyak ilmu yang akan kita dapat.” -Hafidz Dianggara Magda Berkenalan sama tokoh inspiratif yang satu ini, salah satu manusia yang sudah gue kenal sejak zaman ke-kucelan. Masa-masa sekolah menengah pertama adalah masa sekolah yang paling gue suka dibandingkan dengan masa setelahnya. Saat itu keberuntungan selalu memihak kepada gue, ah entahlah mungkin itu hanya perasaan biasa saja atau gue yang sedikit melebih-lebihkan. Panggil saja Hafidz, terakhir kali gue liat dia pas di acaranya Aisec Unila yang program summer, gue sedikit terharu, sebab dia sangat fasih dalam berbahasa inggris, gue kepental jauhhh banget, ngerasa paling bodoh!. Ternyata bahasa inggris itu tetap dibutuhkan ya guys?, dan juga masih ada sebagian orang yang mengira bahwa belajar bahasa inggris itu sulit termasuk penulis, gue juga masih nggak ada apa-apanya sih kalau dibandingkan s...

Institut Pertanian Bogor Sudah Menjemputnya

Image
IPB menjemput Keteng di tahun 2018 "Gue bingung, tapi ini pilihan gue!, semoga ini passion gue, biar gue ikhlas ngejalaninnya" -Muhammad Febi Yazir, 2018 Foto itu diambil jauh sebelum keputusan yang paling fatal bagi kita semua terjadi, dan foto diatas adalah bukti dari harapan bagi seorang Muhammad Febi Yazir, yang raganya tidak terlihat lagi di bekas pijakannya selama bertahun-tahun, keputusannya untuk berpindah tempat demi melanjutkan pendidikan sudah ia bulatkan. Saat itu, Keteng sapaan kerennya, dia adalah pria yang selalu menampakkan wajah tenangnya, menjelang akhir kelas 12 waktu itu, Keteng sudah disibukkan dengan kegiatan pengurusan Document untuk mengambil program D3 di IPB. Gue masih inget, waktu bantuin keteng nyariin penjepit kertas. Selama 3 tahun sekelas sama Keteng, dia termasuk cowok yang pandai bergaul dan kadang wajahnya menunjukkan sisi bingungnya dalam menghadapi situasi dan kondisi, namun sisi lucu dari jiwa dan raganya tetap melekat erat. ...