Silver Lining EPS 6: Nah! Keep Improving!
Di tengah pikiran yang berkecamuk antara keinginan dan minimnya pengetahuan. Sulit memahami kesendirian, dan kesepian seringkali disalah artikan. Menjadi diri sendiri yang apa adanya, menerima bahwa ‘Aku itu ciptaanNya’ mungkin saja sering disepelakan. Tapi apapun kesusahan yang sekarang sedang dirasakan, memang ada baiknya untuk dipertanyakan, dijawab sedalam mungkin. Seperti, apa tujuan hidupku ini? Tentu saja ibadah kepada Tuhan. Kita mengabdi, memujaNya, untuk kembali pulang.
Pertama, belajarlah banyak hal bisa saja rejekimu itu seperti Ibnu Sina yang mahir diberbagai bidang, lho? Kelihatannya nggak mungkin, kata siapa? Kan belum dicoba, ah udah pernah nyoba tapi nggak ada kemajuan. Nah itu salah, improvement itu kan harusnya berangsur-angsur, jangan mencoba untuk menyimpulkan suatu eksperimen yang ‘sekali coba’ saja. Tahu apasih kita soal masa depan yang benar-benar ditutupi rapat oleh Allah? No one knows, everybody can't explain it!.
Tapi kalau saya sendiri punya beberapa
kegiatan yang menyenangkan dan sedikit menantang kadang membosankan, huft!
Saya senang mengajar, mendidik, berbisnis, belajar bahasa terutama bahasa
inggris dan aktif di masyarakat. Ada satu hal yang paling saya suka ‘leadership’,
kepemimpinan itu menurut saya seksi. Coba deh cari tahu kita minatnya dimana?
Kedua, sederhana dalam berpikir. Kalau bisa simple kenapa harus ribet? Pertanyaannya bisa dijawab oleh opini masing-masing ya. Contohnya gini kalau nggak ada pena biru, pakai aja pena hitam atau pakai pensil, kalau ngga ada baju A pakai aja baju B. Kita tahu, sekarang ini banyak huru-hara yang tidak jelas, banyak keributan yang bikin pusing kepala. Percaya atau tidak, sekarang kita hidup di lingkungan masyarakat yang tidak sehat. Banyak berita-berita buruk hampir setiap hari muncul di beranda instagram, facebook dll.
Tidak semua orang yang berpikir kompleks dan tinggi itu juga menemukan
solusi yang tepat. Saya rasa banyak
hal-hal yang dilakukan oleh pemerintah namun diselsaikan secara rumit,
permasalahannya silahkan cek sendiri, kita terlalu diliputi masalah yang itu-itu
saja, seperti berputar-putar, minim peningkatan. Justru, terkadang cara yang
rumit itu bisa menimbulkan masalah baru, hehehe. Ada saatnya kita berpikir
kritis dan berpikir sederhana.
Ketiga, Berhijab. Perempuan-perempuan muslim diwajibkan
untuk menutup auratnya. Entah bagaimana gaya hijab itu, semoga membawa
keberkahan, semoga bisa lebih baik lagi sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah.
Seperti yang telah Allah perintahkan: Surat Al-Ahzab ayat 59.
Hai Nabi, katakanlah
kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Seperti yang kita tahu, dalam ajaran islam perempuan diwajibkan
menutup auratnya, dan itu bukan sebuah pilihan. Kita selalu belajar untuk
menjadi yang lebih baik, dan setiap perempuan mempunyai kesempatan yang sama
untuk memperbaiki dirinya.
Keempat, berterimakasihlah pada diri sendiri. Setiap usaha-usaha kecil yang telah dilakukan, mari kita apresiasi semua itu dengan perayaan kecil-kecilan seperti; makan eskrim, beli bakso bakar, sedekah di kotak amal masjid, deeptalk bareng ibu dan bapak atau yang lainnya, yang sederhana tapi penuh makna.
YSEALI WLA 2025 |
Percobaan saat saya mendaftar YSEALI ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya, one shoot, tapi saya sangat menyerahkan apapun hasilnya pada Allah, benarlah doa-doa itu Allah ijabah, Alhamdulillah. Untuk cerita tentang pendaftaran dan proses seleksinya bagaimana, nanti saya nulis lagi ya dan jangan lupa daftar webinar seru tanggal 11 Januari jam 10.00 pagi, posternya sudah saya bagikan di Instagram @zarasol_.
Nanti, kita ngobrol lagi ya. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT: dirimu, diriku, orang tua kita. Aaamin Allahumma Aamiin.
Comments
Post a Comment