Untuk Kakak, Yang Pertama Membuka Mata - A Legacy Etched in Words
![]() |
Zara and her journery |
Shams Tabrizi pernah bilang seperti ini Kak "Kamu akan belajar dengan membaca, tapi hanya bisa memahaminya dengan cinta", maksdunya gimana ya Kak? Iya, Kak, Kita bisa membaca sesuatu dengan akal, dengan huruf-huruf, atau dengan pengetahuan. Tapi pemahaman yang sejati, yang menyentuh hati dan mengubah hidup, hanya bisa lahir lewat cinta.
Cinta yang dimaksud bukan sekadar romantis, tapi cinta yang luas. Cinta kepada Allah, cinta kepada kebenaran, cinta kepada sesama manusia, dan juga cinta pada ilmu. Tanpa cinta, bacaan hanya jadi kumpulan kata. Dengan cinta, setiap kata hidup, bergetar, dan menghadirkan makna yang lebih dalam.
Jadi intinya: akal bisa membaca, tapi hanya hati yang dipenuhi cinta yang bisa benar-benar memahami.
Hari ini, Indonesia sedang tidak baik-baik saja, Kak. Demonstrasi bergema di berbagai penjuru negeri. Di saat gaji DPR RI melonjak pesat, rakyat justru semakin tergilas. Ekonomi melemah, yang kaya semakin kaya, sementara yang miskin makin tersisih. Kesenjangan sosial-skonomi seakan tak kunjung berkahir. Wajar bila rakyat marah, wajar bila pemerintah dianggap tak becus mengurus rumah besar bernama Indonesia ini.
Mungkin, suatu saat nanti, Kakak akan menjadi salah satu agen perubahan. Menjadi cahaya yang menyalakan harapan, di tengah gelap yang kian pekat.
Kak, kakak tahu, mommy suka sekali membaca berita, baik dalam bentuk tulisan atau video, podcast dll. Karena dari sana mommy bisa mengumpulkan beragam informasi. Ingat Kak, jangan tergesa menyimpulkan. Mari berdiri di tengah, agar arah pandang kita seimbang ke kanan dan ke kiri. Kebenaran butuh waktu dan ketekunan, pembuktian perlu kesabaran, jangan asal pungut lalu sebar, pelan-pelan saja. Kita selalu bisa berpikir, menimbang, lalu memutuskan tanpa terburu-buru.
Kak, terasa benar kecemasan dan kemarahanmu, kalau kamu sudah lahir dan bisa menyaksikan segala kerusuhan ini, wajar sekali merasakan itu saat negeri sedang bergejolak. Fakta ringkasnya, yang tercatat di media. Gelombang unjuk rasa besar terjadi di berbagai kota, Mahasiswa, buruh, dan organisasi sipil turun ke jalan menuntut akuntabilitas, dan aparat menangani aksi dengan penahanan massal. Hufttt Kak, Wdyt? pemicunya bukan cuma satu hal; selain kemarahan atas kenaikan tunjangan/fasilitas anggota DPR, insiden tewasnya pengendara yang ditabrak kendaraan aparat ikut memperparah situasi. Masih siap lanjut baca Kak? Aksi protes itu sebagian berubah menjadi kerusuhan Kak, beberapa rumah pejabat dan fasilitas mengalami penjarahan, perusakan dll. Peristiwa ini memicu duka dan kecaman karena barang milik orang lain tetap bukan hak kita, dan isu terkait gaji atau tunjangan DPR (mis. tunjangan perumahan) menjadi pemicu utama kemarahan publik dan memunculkan tuntutan agar manfaat tersebut dibekukan atau diklarifikasi, Kak, capek ya dengernya?...sama.
Kenapa bisa segitunya si Kak? Oke, mommy coba analisis berdasarkan pemahaman yang masih terbatas ini ya: Pertama, akumulasi ketidakadilan ekonomi, ketika tekanan ekonomi dirasakan luas *inflasi, upah rendah, kabar tentang fasilitas megah pejabat menimbulkan ledakan emosi, Kak, coba deh bayangin!. Kedua, isu kepercayaan publik, keputusan yang terlihat tidak transparan memicu narasi bahwa elite tak peka. Ketika rasa percaya hilang, respon publik jadi lebih keras, makin panas nih Kak!. Ketiga, pemicu insiden keras/kematian dan respon aparat, fragilisasi situasi sering terjadi ketika korban jiwa dan penanganan aparat dinilai berlebihan. Oke, the last: Adanya oportunisme atau kriminalitas, sayangnya di tengah massa ada pelaku yang memanfaatkan kekacauan untuk melakukan penjarahan, ini bukan pembenaran, tapi bagian dari dinamika kerusuhan.
Gini ya Kak, Kemarahan kita sah. Tapi kemarahan yang cerdas menuntut transparansi, akuntabilitas, dan reformasi. Kekerasan dan penjarahan hanya mereduksi legitimasi tuntutan. Kita ingin perubahan, bukan anaraki.
Zara and her morning sunshine, lol. |
Entah bagaimana hadirnya dirimu nanti, Kak, sebagai bagian dari hidupku. Perjalanan panjangku yang penuh gejolak semoga kelak menjadi pelajaran berharga, sayang. Dalam doa-doa yang paling serius, aku memohon kepada Tuhan agar Kakak selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan, di tengah perputaran suka dan duka ini.
Jika Allah berkehendak, semoga dirimu menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur atas setiap anugerah yang dimiliki. Dalam harapan yang selalu kusematkan dalam doa, semoga dirimu bagai bunga yang terus menebarkan wewangian; duniamu secerah mentari pagi, dan hatimu sesejuk embun di pagi hari. Semoga dirimu sayangku, menjadi pemimpin suatu hari nanti, pijakanlah kakimu dalam keteguhan, hati yang dihiasi ketenangan dan keikhlasan, juga pikiran yang jernih dan bersih. Aaamiin.
Tiap kali pikiranku melayang, seolah dirimu begitu nyata di hadapanku saat ini. Aku begitu menginginkanmu suatu hari nanti, wahai cintaku yang Allah titipkan, Aku berdoa semoga dirimu selalu dalam pengawalanNya. Semoga Allah selalu menetap dalam hatimu, sayang. Semoga Allah melipatgandakan segala kebaikan apapun yang telah dan akan kamu lakukan. Manusia mungkin tidak bisa membalasnya, Tapi TuhanMu Maha Segalanya. Ia yang Maha Kaya, Ia yang Maha Adil.
Zara and her games |
Dalam kesedihan yang tengah kamu lalui, tenanglah ada Allah bersamamu.
Dengan hati yang penuh dengan ketenangan, semoga Allah selalu memberikan kita petunjuk dan hidayahNya. Dengan banyaknya ujian, cobaan apapun itu, semoga senantiasa Allah melapangkan hati kita, InshaAllah. Ya Allah terimakasih banyak atas karunia yang telah dan selalu Engkau berikan kepada hamba, Ya Allah ampunilah segala kesalahan-kesalahan hamba, kuatkan hamba Ya Rabb untuk terus berjalan di dunia ini dengan diliputi kasih dan sayangMu, Ya Allah Kumohon berikanlah tempat untuk hamba di SurgaMu Ya Rabb untuk bertemu dengan kekasihMu Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya, Aaamiin Allahumma Aamiin.
Ya Allah, Aku tidak mengetahui banyak hal, Kumohon Ya Rabb, Ya Alim, berikanlah banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat untukku, yang kelak bisa kubagikan pada keluargaku, dan masyarakat.
Zara and Indonesia |
Semoga semakin mencintai Indonesia ya Kak, Aaamiin.
From your Mother, Zara.
Comments
Post a Comment