Being a Mechanical Engineering Student Makes You Proud; Solidarity Forever

 

Ada dua orang anak lahir dari rahim yang sama, ibunya melihat perkembangan kedua anaknya, dia menemukan perbedaan. Si Kakak sangat jenius di dunia eksakta sedang adiknya begitu jenius menghadapi segala jenis manusia. Ibu memanggilnya dengan sebutan ‘Kakak’. Si Kakak ini lebih sering diam, tertutup dan asik dengan dunianya sendiri, dia tidak begitu senang belajar tapi kalau soal ‘game’ dia juara, dan sebenarnya Si Kakak diam-diam berjuang untuk menjadi yang ‘terbaik’ menurut versinya. Setelah tumbuh menjadi anak setengah dewasa, Kakak mulai berpikir keras, melihat teman-temanya kerap membicarakan soal masa depan dan perkuliahan, ia juga diliputi gengsi setengah mati:’Mau lanjut ke mana ya?, universitas apa ya?’, ‘Kira-kira jurusan apa ya?’, ‘Yaudah, mau nyoba kedinasan deh’. Semua pertanyaan itu menggebrak isi pikiran si kakak yang semula tenang menjadi resah-gelisah.

Itu sedikit cerita yang menggambarkan bagaimana tokoh yang gue tulis ini memiliki kepribadian yang kokoh. Segala penderitaan, luka, serta kesalahan telah membentuk dirinya menjadi yang sekarang. Pribadi yang juga sedang membangun personal branding ini terlihat lihai dalam berbicara, mengatur kata dengan baik, tampak bijaksana ketika tampil di sebuah acara, dan memiliki selera humor yang mengedukasi. Kali pertama, gue melihat dia di acara AIESEC Universitas Lampung, saat itu gue mengikuti local volunteer bagian tim Widyawiyata yang fokus diranah pendidikan. Pas banget, ada sesosok ramah nan lucu yang gue pikir wejangan dari dia itu sangat relate dengan anak-anak muda, dia benar-benar berkharisma dengan bahasa, apik mengolah ekspresi muka dan seringkali mengundang canda-tawa. Dia juga memiliki suara yang khas ‘laki sekali’, hal ini semakin membuatnya sedikit ‘sempurna’.

Thariq Menjadi Waliyyan

Seseorang harus punya nama, sebagai identitas diri. Lumayan panjang namanya, Muhammad Thariq Waliyyan S. Semasa SMP doi dipanggil Thariq, tapi dialihkan menjadi Waliyyan ketika memasuki sekolah menengah. Waliyyan sapaan akrabnya hingga sekarang, dia aktif di organisasi AIESEC, menduduki posisi yang terbilang wah yakni Local Head dibagian External Relations. Dia juga menjadi bagian dari mahasiswa teknik mesin unila angkatan 2018, Waliyyan menyukai kegiatan videografi, fotografi, editing, nonton film dan dengerin lagu. Semua hobinya bisa seimbang, tiga dari depan suatu saat bisa menghasilkan cuan, dua selanjutnya adalah hiburan dikala penat mulai berdatangan.


Bersama tim AIESEC Universitas Lampung
Motto Hidup

“Nggak ada orang yang berkembang, hanya dengan melakukan hal-hal yang mudah” – Walliyan. Benar, gue setuju banget. Semakin berat tantangan yang dihadapi, akan sesuai dengan hasilnya nanti. Rintangan yang kecil, nggak akan memberikan sesuatu yang besar, itu hal yang irasional men. Bila menginginkan Columbia University, banyak yang dilewati: seperti belajar toefl/ielts/cambridge test dll, belum lagi ujian tes masuk jurusan, ada seleksi beasiswa dan selamat berjuang. Jadi, nggak usah berharap banyak, kalau usahanya dikit. It’s reminder for me, for you and for us.

Sedikit curha yuk.

*Curhatan ini sesuai dengan pengalaman gue selama bersosialisasi, gue sedikit jelasin di part ini, by the way curhatan ini di luar kisah Waliyyan ya.

Kalo pagi-pagi bawaanya sebel, sampai sore tuh jadi kebawa emosi, bener nggak sih? Ngomongin kesopanan sedikit deh di sini. Sebagai orang, sebagai manusia yang nggak pernah ‘baek’, ini juga semacam pengingat buat gue, ternyata berasal dari keluarga yang sekaya, semiskin, sesederhana apapun ‘kalau nggak ada sopan santun’ lu bakal mati, dikasihani orang-orang, no respect for you. Pelajaran penting dari ‘berbahasa yang baik’ itu penting, ternyata. Dulu gue sering menganggap, apasih nih bahasa indonesia, pelajarannya gini doang? Well, nggak cuman EYD bla,bla,bla. Tapi pelajaran itu juga memberitahu kita pentingnya berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar, nggak harus baku, yang perlu ditahu ‘jangan pernah menggorok leher seseorang dengan kata-kata yang dapat membuat hati terluka’, lu tahu perasaan manusia se-sensitif apa? Hey bro, sist mungkin bisa aja dia memasang ekspresi senyum depan lu, nyatanya hatinya juga berkoar-koar. Perilaku yang se-mau-gue, sudah cukup mendeskripsikan level kesopanan seseorang kok. 

Kita lanjut lagi ke ceritanya Waliyyan...

Riwayat Pendidikan

Berikut, perjuangan yang telah dan masih diemban oleh Waliyyan.

SDN 1 Pengajaran

SMP 9 Bandar Lampung

SMA 10 Bandar Lampung

Teknik Mesin, Universitas Lampung

Support System

Ngomongin sesuatu yang paling dibutuhin sama kita, siapa sih kalau bukan sosok-sosok pendukung? Ya, Waliyyan bercerita kalau keluarganya amat sangat ‘berpikiran terbuka’, terutama orang tuanya, seperti yang kita tahu ‘kita berasal dari-Nya, melalui mereka; Mama & Papa’. Orang tua Waliyyan tidak pernah menuntut banyak, harus ini-harus itu, enggak. Justru apapun yang Waliyyan pilih, orang tuanya akan memberikan usaha terbaik. Orang tua menyayangi anak-anak mereka, orang tua hanya butuh dihargai, dihormati, dan disayangi. Mungkin, kalau masih ada orang tua yang ‘berpikiran kolot’ bukan berarti kita harus menceramahi mereka, No! Itu dilarang!.

Waliyyan adalah anak bungsu dari lima bersaudara, sekarang kita menyebutnya si bungsu waliyyan. Si kecil ini begitu diperhatikan oleh Kakak-kakaknya yang perhatian, mereka tahu banyak soal kehidupan anak kuliah, khususnya masa-masa yang telah dilalui oleh Waliyyan. Beralih ke seseorang, ketika ingin menjelaskan siapa seseorang ini, yang gue bayangkan adalah ‘dia’, dia pacarnya. Itu sih cuman tebakan aja, kalau salah bodoamat, wkwkwk. Laki-laki kecil ini sering merasa sedikit hancur, kadang malas, dan lelah mengahadapi persoalan di organisasinya. Nah, seseorang itu menjadi ‘cahaya baru’ buat Waliyyan, kebanyakan pria datang pada wanita jika sudah merasa ‘di bawah’, mau bagaimanapun juga ‘you need a woman to be with’, iyeiyeee. Waliyyan mengucapkan banyak terima kasih kepada ‘kamu’ wanitanya, yang selama ini selalu menjadi teman disituasi apapun, semoga bisa selalu menjaga si bungsu, dan membuatnya bersemangat untuk menjadi kuat.

Life’s Suffering

Setiap kita, pasti pernah mengalami perguncangan dalam hidup, oh iya dong!. Ada pelajaran dari si bungsu Waliyyan, kalau penderitaan itu bermula dari kegagalan, dan penderitaan itu yang membentuk karakteristik kita. Ini bukan masalah pendidikan, mengenai urusan pribadi, gagal masuk PTN favorit, gagal dapet IPK bagus, harus ngulang mata kuliah, itu sih masalah kecil yang sifatnya monoton ya. Tapi, bagaimana cara kita menjadikan penderitaan sebagai perbandingan?, kita bisa membedakan mana kita yang dulu dan sekarang dari penderitaan itu. Ini benar-benar nasihat yang sangat menenangkan Wal, the way you summarize everything to make me move, it’s really amazing.



Waliyyan menambahkan, ketika kita telah mengalami penderitaan itu ada baiknya; kita menyadari bahwa semua itu bisa dijadikan pembelajaran untuk masa depan, serta kita mampu mengedukasi orang-orang tentang penderitaan kita yang telah berlalu, untuk menghindari orang-orang tersebut jatuh ke lubang yang sama.

Anak Teknik Mesin

Sejujurnya, Waliyyan tidak menaruh minat di jurusan teknik mesin. Katanya, Ia berbakat di bahasa inggris dan dunia pergamingan. Namun, setelah melalui sesi perundingan besar di rumah bersama orang-orang tua, diputuskanlah teknik mesin sebagai destinasi yang tak bisa diganggu gugat, palu diketuk, Waliyyan resmi menjadi keluarga di tim per-gondrongan, eh maksudnya per-teknikan, kalau gue lihat maskotnya anak teknik tuh rambut panjang, menggemaskan ya, tapi memang cocok untuk mereka, sebagai suatu bukti bahwa ‘kami anak teknik telah belajar dengan keras’ selain belajar hitung-hitungan, kami juga memperindah gaya rambut, mungkin kalian tertarik menjambak rambut-rambut menjuntai mereka?*eh jangan nyari masalah. Ini bukan diskriminasi ya, tapi gue termasuk penggemar pria-pria berambut gondringgg.

Keluarganya juga sering membisiki ‘hei wal teknik mesin ini prospek kerjanya luas’, oke dia setuju. Selain itu, Ia juga mendapat banyak kebahagiaan di jurusannya, seperti; Observasi dalam pencarian kerja yang luas, anak teknik sering dibilang keren atau paling banter anak teknik tuh laki bangettt, Ia dituntut tidak hanya di bidang akademik saja, tapi juga anak teknik sering dihadapkan pada berbagai problematika, sehingga membuat mereka harus segera menemukan solusi, bisa dikatakan seorang problem solver kali ya.

Anak-anak teknik mesin di seluruh Indonesia itu punya jargon ‘solidarity forever’ gengsss!. Jadi kalo anak teknik dari univ a lagi di luar kota terus butuh sesuatu, tinggal panggil aja anak teknik di kota tersebut, InshaAllah nanti dibantuin. Merinding ih dengernya, segitunya banget ya ‘jiwa-jiwa anak teknik mesin ini’, cool!.

Membicarakan kekurangan di teknik mesin sendiri, nggak banyak ya. Kalau untuk Waliyyan sendiri, mungkin waktu kali pertama masuk kelas dia agak sedikit kaget sama pelajaran ‘itung-itungan’, belum mudah untuk mengikuti pelajarannya dan jadwal kuliah yang padat. Tapi syukurlah, Waliyyan bisa beradaptasi dan bermain dengan jurusannya. Selamat.

Impian-Impian

Berdasarkan pemaparan Waliyyan sewaktu interview Ia mengatakan kalau: Kebanyakan orang-orang akan mengatakan bahwa yang paling utama itu, impian untuk membanggakan orang tua, keluarga dan kekasih. Ia juga ingin menjadi sosok yang berguna, bermanfaat untuk manusia di sekeliling, serta ingin sekali mengamalkan ilmu yang telah diperoleh kepada sesama.

Pesan Buat Generasi di Zaman ini

Untuk kalian anak muda alias generasi millenial, tolonglah untuk memahami saran dari para orang tua yang memang mereka memiliki pengalaman ‘jauh dari teknologi, kemodernan dsb’, berbicara dengan baik, ingat sopan-santun dan ya, tetap hormat. Waliyyan juga sempat mengatakan pesan untuk para orang tua kepada anak-anaknya: Anak-anak zaman sekarang itu punya masalahnya tersendiri,  si anak hidup di zaman yang berbeda, jadi membandingkan bagaimana kehidupan orang tua yang ‘dulu’ dan ‘sekarang’ itu nggak relevan, karena seperti yang kita lihat, pemikiran orang tua yang konservatif sering membuat anak-anak geram, oleh karena itu: para orang tua juga dituntut untuk menjadi ‘pengurus, pendidik dan pengasuh yang cermat’.

Cara Menyelsaikan Tantangan

Tips dari Waliyyan; Cara pertama yang bisa dilakukan ketika dihadapkan pada situasi ‘sulit’ atau sebuah tantangan adalah dengan menerimanya. Ia juga paham, kalau tiap tantangan itu sesuai dengan persepektif pribadi masing-masing, jika stigma orang-orang mengatakan tantangan itu ‘tidak mudah’, tetapi kita mencoba melawan rintangan itu dengan pikiran maju, sikap terbuka, optimis serta mau mencoba lalu ternyata hasilnya sukses, kita bisa. Ya berarti stigma si manusia tadi yang bilang kalau hal itu ‘susah’ tidak berlaku buat kita.

Meanwhile…

Gue masih memikirkan akhir dari tulisan ini, tapi sayang banget karena yang dibahas hanya itu, mungkin di lain waktu gue bakal bahas hal yang lebih menarik tentang Waliyyan ya, *jika memungkinkan. Doa-doa terbaik selalu diterbangkan untuk Waliyyan, apapun yang diinginkan, semoga segera diijabah oleh Allah Swt. Terim kasih atas cerita inspiratifnya Wal.

Comments

  1. Sangat menginspirasi sekali bagi anak milenial👌

    ReplyDelete
  2. MasyaaAllah mantab, kerenn, sangat menginspirasi.

    Kuncinya siih apapun tantangan yang datang ke kita, tetap kita hadapi dengan berani dan percaya bahwa tantangan itu akan menjadi indah pada waktunya.

    ReplyDelete
  3. Wihh keren banget kak, Sangat menginspirasi sekali...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts