Al-Qur'an digenggam, Mesir pun datang


“Push yourself because, no one else is going to do it for you”, ternyata quotes itu beneran. Sebelum ke pembahasan inti, gue mau kalian “Think positive!”. Mesir itu Negara yang penuh dengan sejarah, penuh dengan cerita, penuh dengan rahasia. Ketika membicarakan Mesir, Kita pasti ke inget sama Kisah Nabi Musa dan Fir’aun, dan banyak kisah lainnya. Entah apa yang menyadarkan gue tentang Mesir? Mungkin karena di sana ada Universitas Al-Azhar, Perpustakaan Alexandria, atau Masjid Muhammad Ali. Sebagai Negeri yang dijuluki dengan Azrul Kinanah, alias Negeri Para Nabi. Buat gue Mesir itu mengingatkan pada sesuatu yang seharusnya tidak diingat (If you think that’s a feeling to someone. It could be). Siapa lagi yang peduli kalo bukan Allah?, cuman Allah yang care sama kita sampe hal mendetail sekalipun.

Ihsan Al-Muhtadi

Basa-basi ini akan panjang…

Banyak temen-temen gue yang mau banget jalan-jalan, kuliah, bahkan tinggal di Mesir. Gue masih ingin memurnikan niat, kalo mau ke Mesir ya harus serius, untuk mendapatkan ilmu-ilmu baru khususnya di bidang agama, kalo udah ke Negara timur tengah I don’t think about duniawi gitu ya, ya nggak juga sih. Analoginya gini, ilmu agama itu as a driver terus ilmu dunianya jadi passenger, ilmu agama itu Rajanya sedangkan ilmu dunia itu rakyatnya, kira-kira begitulah. Gue tekankan sekali lagi, jika ingin menimba ilmu niatnya bukan untuk nyari jodoh. Eh iya bunga, “di Mesir itu ada orang yang gue suka”, “di Mesir ada calon gue”, “Mau nyusul dia ke Mesir”, “Ih tapi gimana ya bunga, gue tuh selalu berdoa buat kebaikan dia, gue nggak bisa move on.”, “Gue mau dia yang di Mesir.” Santai aja, nggak usah diharapkan banget, nggak baik ngarep sama manusia, sakitnya nggak ketulungan. Tbh nih, perasaan itu bisa mendistrak lo untuk melangkah ke suatu tujuan. Kalo belum waktunya, jangan dipaksain, jangan ngebuat yang halal jadi haram. Sabar is the key of  happiness.

Terutama cewek yang perasaannya gampang banget digoncangin, gampang banget diombang-ambing. Stop cuy! Buang dulu perasaan yang nggak seharusnya itu, please jangan galau. Lo nggak boleh jadi bola kaki yang bisa di oper sana-sini, lo nggak usah jadi rembulan yang bisa dinikmatin sama siapa aja. Berdirilah, ciptakan sebuah karya, buat perubahan bagi dunia yang semakin kacau ini. Etdah, udah kek motivator aja. Tapi, mau bilang Aaamiin. Aaamiin.

Ihsan dan teman-temannya

Bosen nggak sih ngomongin perasaan mulu, apalagi cewek-cewek yang selalu punya tipe, pasangan gue kudu soleh, kudu pinter, kudu kaya, dan semua ke-kuduan itu percuma aja kalo nggak dibarengin sama usaha untuk memosisikan diri agar terlihat setara atau beda satu tingkatan lah it’s okay sama si doi. Mumpung masih muda, kuatin pondasi, ibarat pohon tanpa akar yang kuat, pasti kalo ada badai terus diterjang, eh si pohon roboh deh. Jangan lupa! Kencengin doa, minta sama Allah nggak bikin kita malu, tapi minta sama manusia bikin kita malu seumur hidup. Semoga semesta membantu mengaminkan. Apapun yang lo dambakan, entah itu keinginan untuk punya sekolah sendiri, punya perusahaan sendiri, jadi kepala sekolah, jadi rektor, jadi direktur, jadi bos, jadi youtuber dengan 100 juta subscriber dan semua yang sifatnya dunia, berdoalah!.

Balik lagi ke Mesir, di episode kali ini gue bakal ngasih tahu ke kalian tentang figur laki-laki yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar, Fakultas Ushuluddin. Namanya Muhammad Ihsan Al-Muhtadi, bisa dipanggil Ihsan. Ihsan ini dulu Alumni Ponpes Da’rul Qur’an (Daqu). Pas lulus SMP dari Daqu dia ngelanjut ke Mesir, udah bisa dibayangin lah ya, kalo doi  itu pasti udah punya hafalan Qur’an yang banyak, bener. Ihsan udah hafal qur’an 30 juz.

Ihsan Al-Muhtadi

Pernah baca bukunya Wirda Mansur yang “Be the new you”, Nah gue saranin baca buku itu, karena sangat menginspirasi. Yap, ngeliat Ihsan yang di usia segitu udah bisa belajar di Mesir, udah mutqin hafalan qur’annya, semestinya membuat diri kita malu. Kenapa gue gini-gini aja?, kenapa gue nggak maju-maju?, kenapa gue nggak ada usaha yang maksimal?, kenapa?. Memang semua itu ada waktunya, tapi kalo mau sesuatu cuma diangan-angan tanpa mau usaha, untuk apa kita hidup?. Nah, karena kita ini tidak pernah senang dengan proses, kita lebih suka sama hasil tanpa penasaran sudah sebanyak apa usaha yang kita lakuin?, proses sama hasil itu sesuatu yang nggak bisa dipisahin, bak sepasang kekasih.

Ihsan aktif di kegiatan bulan Ramadhan

Ihsan ngasih tahu ke gue kalo di Mesir itu akses untuk mencari ilmu luas banget, bahkan guru-guru hebat bertaburan di sana, saking banyaknya guru, Ihsan bilang kalo guru-guru di Mesir itu kayak butiran pasir. Kerennya, kalo mau belajar gratis, asal ada kemauan aja. Kalo kita rajin, mungkin bisa sehari nemuin 15-20 guru yang berbeda setiap harinya (I wanna cry). Lo bisa ikutan talaqqi (Belajar sama syeikh gitu), Semangat belajar nggak boleh punah buat kita kaum muslim. Tetapi, dari segi administrasi di Mesri itu kurang bagus, terus juga terkadang penduduk asli Mesir kurang ramah. Tiap Negara pasti punya kelebihan dan kekurangan dong, Oh ya sistem kuliah di Mesir itu sama ajasih kayak di Indo. Kalo mau kuliah ya kuliah, kalo nggak ya yaudah. Kagak ada yang maksa lo mau libur, mau bolos, ya silahkan aja, Bebas.



Nah kalo di Mesir, biasanya para mahasiswa ini ngontrak rumah namely is syaqoh, masak-masak sendiri, nyuci-nyuci sendiri, serba sendiri. Menurut Ihsan nih, Mesir itu pusatnya ilmu. Dan kalo ada yang tertarik belajar agama di sana, pas banget. Mesirlah yang bisa membimbing anda.

Generasi muda, nggak boleh mager-mageran. Belajar dari kisah Ihsan yang sebetulnya ada setumpuk perjuangan, ada sebuah pengorbanan, ada sebuah proses untuk menggapai impian. Gue nggak terlalu banyak membagi kisah Ihsan karena ada sebagian yang jadi “Privasi”. Semoga short story-nya bisa dijadiin pegangan buat kita, yang masih berjalan di tempat tanpa adanya pergerakan menuju kehidupan yang lebih baik lagi.



Bisa di follow Instagramnya @ihsan_almuhtadi


Ihsan aja bisa, masa kalian nggak!

"Allah will not change the condition of people until they change what is in themselves"
(Q.S Ar-Rad: 11)

Comments

Post a Comment

Popular Posts