Kontribusi Kelapa Sawit Untuk Indonesia
Indonesia telah dinyatakan sebagai produsen dan eksportir minyak
sawit terbesar di dunia. Sebenarnya, kelapa sawit bukanlah tanaman asli
Indonesia. Di awali dari empat biji kelapa sawit yang dibawa dari Afrika oleh orang-orang
Belanda ke Indonesia, kemudian ditanam di kebun raya Bogor pada tahun 1848.
Tanaman kelapa sawitpun tumbuh subur dan dibudidayakan secara komersial dan
meluas di Sumatera. Indonesia menyimpan beragam keunikan, banyak tumbuhan yang
tumbuh subur dan merasa nyaman dengan kondisi tanah, juga karena pengaruh cuaca
yang amat mendukung. Ternyata, kelapa sawit hanya hidup di daerah tropis
sepanjang khatulistiwa yang memiliki curah hujan melimpah dan beberapa syarat
agroklimat tertentu lainnya.
Dengan hadirnya industri kelapa sawit, menjadikan Indonesia lebih
berpeluang besar untuk berperan menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional.
Produktivitas kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tanaman lain
yang menghasilkan minyak nabati. Selain itu, hasil riset perkumpulan prakarsa
menyebutkan bahwa sawit menjadi komoditas penyumbang ekspor terbesar di
Indonesia dalam kurun waktu 1989-2017, dengan rata-rata pertumbuhan nilai
ekspor minyak sawit per tahun mencapai 2.782 %. Perlu kalian tahu, dengan adanya
perkebunan kelapa sawit, berhasil membawa Indonesia ke Negara pengekspor CPO di
pasar global. Oleh karenanya, kemajuan dari industri kelapa sawit ini telah
membawa petani ke dalam masyarakat ekonomi kelas menengah. Adapun dampak yang
akan dirasakan dari pengembangan perkebunan kelapa sawit adalah : menyerap
tenaga kerja paling banyak, mendorong pertumbuhan PDB dan mengurangi angka
kemiskinan di Indonesia.
Indonesia sedang dihantui oversupply produksi kelapa sawit.
Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknolongi atau BPPT yang sudah
memprediksi jika produksi kelapa sawit akan mencapai 51,7 juta ton pada tahun
2025. Apabila keadaan ini terus berlanjut, maka oversupply CPO akan
menimpa Indonesia pada tahun 2030 mendatang. Di sisi lain, oversupply
produksi kelapa sawit ini dapat mengakibatkan kelebihan pasokan yang pada
akhirnya membuat harga jual produk menjadi lebih rendah, sebagaimana hukum
ekonomi yang berlaku “Apabila volume produksi melebihi kelebihan pasar, maka
kelebihan pasokan akan membuat harga jual jatuh”. Terlepas dari itu semua,
Indonesia hanya perlu mengoptimalkan produksi kebutuhan minyak sawit dengan
baik dan benar.
Menurut penuturan Direktur Jendral Perkebunan Departemen Pertanian
Akmad Mangga Barani, Devisa Negara dari ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO)
ialah sebanyak 13,5 triliun, dengan pertumbuhan kelapa sawit yang demikian
besar, maka Negara dapat menekan tingkat pengangguran akibat sulitnya lapangan
pekerjaan. Indonesia harus bangga dengan melimpahnya pertumbuhan kelapa sawit,
seperti kebun sawit yang terletak di Kalimatan, yang luasnya mencapai 3.471.834
ha. Hampir 70 persen perkebunan kelapa sawit terletak di Sumatera, tempat
industri ini di mulai sejak masa kolonial belanda, dan sebagian besar dari
sisanya sekitar 30 persen berada di pulau Kalimantan. Dalam jangka panjang,
semakin meningkatnya populasi dunia, maka permintaan dunia akan minyak sawitpun
terus mengalami peningkatan.
Walaupun banyak sekali masalah yang menghalangi perkembangan industri
minyak sawit di dunia, seperti, kesadaran bahwa penting untuk membuat lebih
banyak kebijakan ramah lingkungan, konflik masalah tanah dengan penduduk lokal
karena ketidakjelasan kepemilikan tanah dan biaya logistik yang tinggi karena
kurangnya kualitas dan kuantitas infrastruktur. Tapi pada saat permintaan
global kuat, bisnis minyak sawit di Indonesia menguntungkan, hal itu disebabkan
oleh margin laba yang besar, sementara komoditi ini mudah diproduksi,
permintaan Internasional yang besar dan terus berkembang seiring kenaikan
jumlah penduduk global, biaya produksi minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia
adalah yang paling murah di dunia serta tingkat produktivitas yang lebih tinggi
dibandingkan produk minyak nabati.
Untuk itu, menyayangi dan mengayomi tumbuhan yang berpostur besar
dan tinggi itu perlu dilakukan dengan semaksimal mungkin, sebab industri kelapa
sawit mempunyai kontribusi besar dalam menghasilkan devisa untuk kelangsungan
kehidupan Negara Indonesia.
Kompetisi blog ini diadakan oleh akun instagram @sawitbaik.id
Kompetisi blog ini diadakan oleh akun instagram @sawitbaik.id
Sayangnya skrng lahan sawit banyak yang dibakar:( padahal kan sawit bisa menghasilkan devisa untuk kelangsungan kehidupan Negara Indonesia
ReplyDeleteIya betul sekali itu...
Delete#safeindonesia❤
Delete#selamatkanindoensia
DeleteKelapa sawit merupakan salah satu bahan pokok dalam memasak. Walaupun ada butter dan margarin. Tetapi mayoritas masyarakat menggunakan minyak dri kepela sawit. ....
ReplyDeleteDan sebgai penyumbang devisa terbesar bagi indoensia. Terima kasih pendapatnya...
DeleteIndonesia kaya akan industri nabati, #safeindonesia #selamatkanrakyat
ReplyDeleteSelamatkan perekonomian bangsa indoensia...
DeleteIndonesia itu kaya. Hanya saja banyak dari kita yang tidak menyadarinya.
ReplyDeleteSangat setujuš·
DeleteIndonesia harus berhati hati dengan "oversuplly" ini karena jika itu sampai terjadi akan merugikan perekonomian indonesiaa
ReplyDeleteIndonesia pasti bisa mengatasi setiap permasalahan yang sedang melanda. #indonesiakuat
DeleteSemua negara itu kaya gak cuman Indonesia bumi kita kaya tapi SDM nya saja yang ngambil keuntungan pribadi atau perkelompok, terus yang disisain sampah doang kan tengil banget
ReplyDeleteNah itulah, memang tingkat kesadaran dari tiap individu ini mesti dimajukan lagi. Tapi, terima kasih...
Delete#sawitbaik semoga selalu dikelola oleh orang baik :)
ReplyDeleteSemoga masih ada orang-orang baik yang mau menjaga alam indonesia, khususnya industri sawit...
DeleteIndonesia itu kaya hanya saja manusianya yang tidak bisa memanfaatkan dan menjaga alamnya
ReplyDeleteAlam indonesia butuh penjagaan yang ketat ya...
Delete